Translate

Friday 30 September 2016

Jalan jalan ke Pelaga sambil pulang kampung

Saat aku ngetik blog ini, aku lagi makan ramen di Hakata Ikkousha. Berbekal inet gratis dan laptop dengan laporan akhir bulan yang menumpuk,,,, menulis jadi terasa begitu aneh. bayangkan saja,, ngetik satu kata,, nyuap ramen, kemudian melihat laporan lagi.. bolak balik gitu terus ampe pengunjung lain ngeliatin.

terlepas dari kebiasaan kebiasaan anehku, alih alih anti mainstream selalu ada hal hal di luar kebiasaan yang aku lakukan. Biarpun itu hanya sekedar rute pulang kerumah. Yang menyenangkan dari rutinitas pulang kampung adalah 3 jam perjalanan sambil melewati sembari menikmati beberapa tempat yang keren.

Di pulau kecil seperti Bali, dimana tinggi bangunan tidak boleh melebihi tinggi pohon kelapa, jika ada sebutan untuk jembatan tertinggi ataupun jembatan terpanjang (di pulau ini) tentu saja jadi tenar. nah, perjalanan kali ini akan melewati Jembatan Bangkung yang terletak di daerah Pelaga.

Sebagai racer cantik (baca: pengendara motor) aku menghabiskan sekitar satu setengah jam perjalanan dari Denpasar. Berangkat jam setengah delapan, sampai disana jam sembilan. Klo pagi, sinar matahari lebih lembut, kabut sudah mulai hilang dan tentunya udaranya segar dan bersih.

kalau ada yang bertanya padaku apa spesialnya jembatan ini aku jawab ini jembatan terpanjang dan tertinggi di pulau ini loh! Bali punya jembatan tinggi, punya jembatan panjang... ahahahaaa... apaseeeee......

Sebenernya yang membuatku tertarik sih bukan jembatannya tapi suasana di sekeliling jembatan. bayangkan, udara bersih, sejuk, pohon cemara dan lembah bunga mary gold. selain menanam padi, petani di daerah ini juga menanam bunga marigold jadi sepanjang lembah warnanya oranye... kece deh pokoknya.....

No comments:

Post a Comment